2025-05-24 | admin4

Potret Wilayah Paling Kumuh di Jakarta: Tantangan dan Harapan Penataan Kota

Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia dikenal sebagai pusat pemerintahan, ekonomi, dan budaya. Di balik gemerlap gedung pencakar langit dan pusat perbelanjaan mewah, masih terdapat sisi lain dari kota metropolitan ini, yaitu kawasan-kawasan permukiman kumuh yang menghadirkan tantangan serius bagi pemerintah dan masyarakat. Salah satu wilayah kawasan kumuh di Jakarta adalah Kampung Pulo di kawasan Jakarta Timur dan Tanah Tinggi di Jakarta Pusat.

Kampung Pulo: Hidup di Tengah Ancaman Banjir

Kampung Pulo terletak di bantaran Sungai Ciliwung, yang kerap menjadi langganan banjir saat musim hujan. Wilayah ini dikenal sebagai salah satu pemukiman padat dan kumuh di Jakarta. Rumah-rumah berdempetan dengan bangunan semi permanen, saluran air yang tersumbat, serta kondisi lingkungan yang kurang sehat menjadi pemandangan umum di kawasan ini.

Meski sudah dilakukan beberapa kali penertiban dan relokasi, sebagian warga tetap memilih tinggal di sana karena faktor ekonomi dan kedekatan lokasi dengan pusat aktivitas mereka. Banyak warga Kampung Pulo bekerja di sektor informal, seperti pedagang kaki lima, buruh harian, hingga tukang ojek.

Tanah Tinggi: Permukiman Padat di Tengah Ibu Kota

Kawasan Tanah Tinggi di Jakarta Pusat juga termasuk dalam daftar wilayah dengan kondisi lingkungan yang memprihatinkan. Rumah-rumah sempit dan saling berhimpitan membuat cahaya dan sirkulasi udara terbatas. Minimnya ruang terbuka hijau dan fasilitas publik turut memperparah kualitas hidup masyarakat setempat.

Tanah Tinggi merupakan contoh nyata bagaimana ketimpangan sosial dan urbanisasi tidak terkelola dengan baik. Permukiman yang tumbuh tanpa perencanaan menyebabkan infrastruktur kota sulit menjangkau secara optimal. Masalah sanitasi, pengelolaan sampah, hingga penyediaan air bersih menjadi isu yang terus berulang.

Upaya Pemerintah dan Harapan Masa Depan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Kementerian PUPR telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi kawasan kumuh melalui program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh). Program ini mencakup perbaikan infrastruktur dasar, peningkatan sanitasi, serta pemberdayaan masyarakat agar mereka mampu menjaga dan mengelola lingkungan secara mandiri.

Namun, tantangan dalam penataan wilayah kumuh tidak hanya sebatas pembangunan fisik. Diperlukan pendekatan sosial yang lebih humanis agar warga iam-love.co terdampak merasa dilibatkan dan tidak sekadar menjadi objek relokasi. Penyediaan hunian layak melalui program rumah susun (rusunawa) juga harus dibarengi dengan penciptaan lapangan kerja di sekitar lokasi baru.

Wilayah-wilayah kumuh di Jakarta seperti Kampung Pulo dan Tanah Tinggi adalah cermin dari kompleksitas persoalan perkotaan. Mengatasi kekumuhan bukanlah tugas instan, melainkan proses panjang yang membutuhkan sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Dengan komitmen yang kuat dan perencanaan yang matang, Jakarta masih memiliki peluang untuk menjadi kota yang layak huni bagi semua warganya—tanpa meninggalkan siapa pun di belakang.

Baca Juga: Mengenal Konsep Pembangunan Kota Masa Depan yang Futuristik

Share: Facebook Twitter Linkedin